Tuesday, December 17, 2013

Menjahit Kerudung Sendiri

Ini proyek nekat. 
Saya bukanlah orang yang pandai menjahit. Jika bisa menjahit pun, jahitan saya tidaklah rapi. Tapi, saya adalah orang yang mudah gatal tangan dan gatal kaki, hehe. Kalau penyakit gatal tangan datang menyerang, tangan saya harus berbuat sesuatu. Biasanya, bahan sisa atau kain bekas yang masih layak pakai pun menjadi obat gatal tangan saya. 




Kali ini saya tergoda membuat kerudung sendiri. Pertama, di Antep kerudung instan yang langsung pakai tanpa bantuan peniti agak susah ditemui. Muslimah disini lebih banyak memakai kerudung persegi dengan bantuan peniti dan jarum pentul. 

Kedua, jika ada yang jual (dan memang ada), harganya MAHAL! Selain mahal modelnya pun berbeda dengan kerudung yang biasa saya jumpai di Jakarta. Jadi, jika ingin mendapatkan kerudung instan yang praktis saya harus memesan pada teman mahasiswa yang mudik ke tanah air. Atau, mau tak mau, mencoba membuatnya.

Pola membuat kerudung bisa dilihat disini.
Percobaan pertama saya lakukan dengan memanfaatkan kain bekas sarung. Hasilnya tidak terlalu jelek. Hanya bagian dahi saja yang makan waktu lebih lama.




Setelah yakin bahwa saya bisa membuat kerudung, saya pun memberanikan diri  untuk membuatnya dengan bahan yang lebih baik.

Ternyata harga bahan untuk kerudung di Antep tergolong mahal. Satu meter dikenai 15TL. Saya jadi salah tingkah takut salah. Hasil akhir yang tidak rapi membuat saya pergi ke tukang jahit untuk meneci pinggiran kerudung dan si tukang jahit menawarkan diri untuk menjahit ulang. Oh, senangnya.

Saya sempat tanya juga apakah si tukang jahit bersedia menjahitkan kerudung jika ada contoh dan bahan. Dia tidak keberatan dan menyanggupi. Horeee. Sementara saya masih menunggu penyandang dana yang masih belum berkenan menyetujui proyek nekat ini. Haisssh.


No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...